Pernahkah saat anda tidur anda tidak dapat bangun karena tubuh anda tidak dapat
digerakkan sama sekali? Itu panggilan awamnya ketindihan atau istilah ilmiahnya
sleep paralysis.
Ketindihan adalah salah satu bentuk umum dari akibat REM (Rapid Eye Movement).
Saat seseorang ketindihan, orang (lain) yang melihatnya akan menyaksikan bola
mata orang yang tidur tersebut bergerak-gerak di balik kelopaknya yang
tertutup. Saat ketindihan, terjadi kondisi lumpuh sementara disertai
halusinasi visual dan pendengaran (auditori). Itu akan segera terjadi setelah
kamu akan bangun atau akan tidur. Dulunya pernah dianggap kalau
ketindihan itu langka, tapi ternyata sekitar 25 persen orang pernah
mengalami ketindihan paling tidak sekali dalam hidupnya.
Penyebab ketindihan adalah diskoneksi yang tidak tepat waktu antara otak
dan tubuh. Secara normal, saat orang tidur, tubuh memang lumpuh. Hal
ini agar mencegah tubuh kita bertindak dan berbuat seperti apa yang kita
rasakan saat kita mimpi.
Jadi dalam mimpi, kita berlari, tapi di dunia nyata, tubuh kita tidak
bergerak. Namun, karena tubuh kita dirancang dengan tidak cerdas, maka
ada kesalahan dimana saat seharusnya koneksi otak dan otot tersambung
kembali (terjaga), waktunya tidak tepat. Hasilnya ya ketindihan itu.
Saat
dalam krisis medis, lumpuh otot yang dikombinasikan dengan pengalaman
keluar dari tubuh dapat menampilkan fenomena mati suri.
Mati suri ini sendiri merupakan respon dari krisis yang mengancam
hidup. Itu dicirikan dengan kombinasi disosiasi tubuh fisik, euforia dan
unsur mistik.
Para ilmuan menemukan kalau pengalaman keluar dari tubuh merupakan sebuah ekspresi yang menunjukkan orang tersebut mendekati ajal atau sedang mengalami ketindihan. Hampir semua orang yang mati suri mengalami kondisi ketindihan (96 persen) juga mengalami pengalaman keluar tubuh pada saat transisi tidur atau menjelang ajal.
Para ilmuan menemukan kalau pengalaman keluar dari tubuh merupakan sebuah ekspresi yang menunjukkan orang tersebut mendekati ajal atau sedang mengalami ketindihan. Hampir semua orang yang mati suri mengalami kondisi ketindihan (96 persen) juga mengalami pengalaman keluar tubuh pada saat transisi tidur atau menjelang ajal.
Ketindihan
paling sering dialami oleh penderita narkolepsi. Narkolepsi adalah
gangguan tidur yang menyebabkan orang tertidur tanpa terkendali.
Istilahnya orang yang tidak jelas kapan waktu tidurnya. Bisa siang hari,
bisa tengah malam, bisa pagi. 1 dari 2000 orang menderita narkolepsi.
Saat ketindihan, penderita narkolepsi mengalami halusinasi hipnagogik.
Halusinasi ini bisa berupa perasaan diinjak atau dicampakkan, disetrum,
digoyang, mendengar suara, melihat jin, hantu, setan, malaikat, tuhan,
dan kadang disertai emosi yang kuat: ketakutan atau eforia atau bahkan
orgasme.
Ketindihan juga semakin mudah ditemukan pada penderita narkolepsi disertai katapleksi. Katapleksi adalah kelemahan otot mendadak. Berbeda dengan ketindihan yang terjadi saat akan atau bangun tidur, katapleksi terjadi saat sadar. Ia dipicu oleh emosi yang kuat seperti kegembiraan, marah, takut, terkejut, orgasme, kagum, malu, dan tertawa.
Ketindihan juga semakin mudah ditemukan pada penderita narkolepsi disertai katapleksi. Katapleksi adalah kelemahan otot mendadak. Berbeda dengan ketindihan yang terjadi saat akan atau bangun tidur, katapleksi terjadi saat sadar. Ia dipicu oleh emosi yang kuat seperti kegembiraan, marah, takut, terkejut, orgasme, kagum, malu, dan tertawa.
Ketindihan
hanyalah satu dari beberapa jenis gangguan tidur parasomnia. Parasomnia
adalah gangguan tidur yang melibatkan gerakan, perilaku, emosi,
persepsi, dan mimpi. Parasomnia dapat terjadi saat tertidur, tidur,
antara dua waktu tidur atau saat bangun dari tidur. Jenis parasomnia
selain ketindihan adalah halusinasi dalam kondisi antara sadar dan
tidur, bergerak seperti yang ada dalam mimpi, tidur sambil berjalan dan
makan sambil tidur, bahkan ada kemungkinan mengemudi sambil tidur.
Ketindihan sendiri merupakan jenis parasomnia yang paling umum
dibandingkan jenis lainnya.
Kesimpulan:
Jadi, ketindihan itu bukan akibat dari ditimpa setan, jin, atau apapun itu. Ketindihan tidak ada hubungannya dengan hal mistik. Ketindihan hanyalah satu dari beberapa jenis gangguan tidur. Ketindihan terjadi dikarenakan kita sudah beraktifitas seharian dan mungkin tubuh sudah sampai tahap kelelahan yang amat sangat.
Kesimpulan:
Jadi, ketindihan itu bukan akibat dari ditimpa setan, jin, atau apapun itu. Ketindihan tidak ada hubungannya dengan hal mistik. Ketindihan hanyalah satu dari beberapa jenis gangguan tidur. Ketindihan terjadi dikarenakan kita sudah beraktifitas seharian dan mungkin tubuh sudah sampai tahap kelelahan yang amat sangat.
Halusinasi Keluar dari Tubuh terkait dengan Ketindihan
|
1. Wikipedia. 2010. Cataplexy
2. Wikipedia. 2010. Parasomnia
3. Cheyne, J.A. (2003). ‘Sleep Paralysis and the Structure of Waking-Nightmare Hallucinations’. Dreaming 13:3, pp. 163-79.
4. Fakta ilmiah
1 komentar:
nah saya pernag ngalamin kya gitu tuh gan
Posting Komentar